Dan hubungan utama teori evolusi tentu saja dengan ilmu biologi, bukan dengan bidang sains lain. Karena teori evolusi dibahas dalam biologi evolusioner, dan biologi evolusioner adalah cabang ilmu biologi.
'Evolusi hanya sebuah hipotesa' adalah klaim klasik dari kreasionis, termasuk Harun Yahya. Kenyataannya, secara ilmiah, evolusi adalah sebuah teori dan fakta. Pengertian teori dalam bidang sains pun berbeda dengan pengertian sehari-hari, yang cenderung merujuk ke spekulasi tanpa bukti kuat. Teori ilmiah merujuk ke penjelasan komprehensif atas aspek-aspek di alam yang disertai bukti-bukti penunjang.
Dalam sains, fakta adalah hasil pengamatan yang telah diverifikasi, dan evolusi memenuhi kriteria tersebut. Evolusi didifinisikan sebagai proses perubahan genetika yang terpantau terjadi di suatu populasi dari waktu ke waktu. Perubahan komposisi genetika ini sudah terpantau dalam pengujian di laboratorium, misal untuk lalat buah maupun bakteri. Tentu saja karena proses evolusi memakan waktu panjang dan banyak generasi dalam populasi, bukan sekedar 1-2 generasi dan beberapa individu, hampir mustahil bagi kita untuk mengamati perubahan makro dalam jangka masa hidup kita.
Apa yang terjadi jika teori evolusi dihilangkan dari jajaran sains? Tidak ada masalah 'serius', kecuali bahwa kita sama sekali kehilangan jawaban ilmiah atas pertanyaan mengenai asal-usul keanekaragaman makhluk hidup. Lubang itu tidak akan pernah bisa ditutupi oleh kreasionisme, yang tak lebih dari sekedar opini berdasar iman dan kepercayaan. Atau mungkin ada yang bisa menunjukkan bidang sains mana yang mendukung kreasionisme?
Pranala
Evolution Resources - Is Evolution a Theory or a Fact?
actionbioscience - Evolution: Fact and Theory
No comments:
Post a Comment