14. Evolusi, Perkembangan dan Kemajuan



   Teori evolusi adalah teori yang menjelaskan bagaimana asal-usul keanekaragaman makhluk hidup di bumi, bukan seperti klaim berulang Harun Yahya - bicara tentang penciptaan makhluk hidup secara kebetulan. Teori evolusi membahas mengenai keanekaragaman makhluk hidup, penyebarannya, dan sejarah kehidupan di bumi.

     Tidak ada yang salah, atau bentuk pemalsuan, dalam penggunakan kata evolusi di sini. Evolusi adalah kata umum untuk perubahan berangsur - kontras dengan revolusi yang bermakna perubahan dalam jangka waktu singkat. Dan jika bicara evolusi dalam biologi, maka yang dibicarakan adalah perubahan makhluk hidup dalam banyak generasi, khususnya menyangkut kolam gen. Jika ingin membantah teori evolusi, maka Harun Yahya harus membantahnya dengan dasar dan bukti ilmiah, bukan sekedar bermain kata.

     Dan klaim berikut, bahwa semua ilmuwan terbesar dalam kemajuan adalah penganut fakta penciptaan. Harun Yahya menyebut nama Leonardo da Vinci, Nicolas Copernicus, Johanes Kapler, Galileo Galilei, Linnaeus, dan Newton, namun mereka semua meninggal jauh sebelum Origin of Species diterbitkan. Cuvier yang dimaksud Harun Yahya mungkin George Cuvier, namun ia juga meninggal dunia sebelum Origin of Species diterbitkan. Juga ia meninggal sebelum banyaknya temuan fosil seperti saat ini. Hanya Edwind Hubble yang hidup setelah Origin of Species diterbitkan, namun ia bukan ahli bidang biologi. Jadi nama-nama yang dicatut Harun Yahya tidaklah relevan.

    Sementara Albert Einstein, ia adalah orang yang menolak konsep Tuhan personal, menolak konsep Tuhan mengintervensi hukum alam, agnostik, dan menerima konsep Tuhan Spinoza. Berikut beberapa quote Albert Einstein:
My feeling is religious insofar as I am imbued with tile consciousness of the insufficiency of the human mind to understand more deeply the harmony of the Universe which we try to formulate as "laws of nature."
— Letter to Beatrice Frohlich, December 17, 1952; Einstein Archive 59-797 
My position concerning God is that of an agnostic. I am convinced that a vivid consciousness of the primary importance of moral principles for the betterment and ennoblement of life does not need the idea of a law-giver, especially a law-giver who works on the basis of reward and punishment.
— Letter to M. Berkowitz, October 25, 1950; Einstein Archive 59-215 
I believe in Spinoza's God, who reveals Himself in the lawful harmony of the world, not in a God Who concerns Himself with the fate and the doings of mankind."[112] In a 1954 letter, he wrote, "I do not believe in a personal God and I have never denied this but have expressed it clearly.
     Jadi, Harun Yahya bisa mengeluarkan Einstein dari daftar ilmuwan yang percaya penciptaan. Karena mustahil dengan pandangan yang dimilikinya, seorang Einstein akan percaya makhluk hidup muncul begitu saja di muka bumi dalam wujud mereka saat ini. Apalagi Einstein juga bukan biologis - dia adalah seorang fisikawan.

     Demikian pula Max Planck, pendiri teori kuantum, sama dengan daftar ilmuwan lain di atas, bukan seorang ahli biologi.

     Terlebih, apa pandangan filosofis mereka tidak ada korelasi langsung dengan temuan mereka. Temuan para ilmuwan itu dilakukan berdasar metode ilmiah, bukan berdasar kepercayaan filosofis mereka. Dan teori ilmiah tidak menjadi sah atau tidak sah karena banyak orang percaya atau tidak percaya. Teori ilmiah menjadi sah selama ia didukung oleh bukti ilmiah. Alasan mengapa teori evolusi terus berkembang selama seratus lima puluh tahun dan makin berkembang adalah karena bukti ilmiah semakin mengukuhkan kebenarannya.

*Mengenai kutipan ayat Alquran yang dibawa Harun Yahya, aku tidak ingin membahasnya. Selain karena tidak berniat membahas agama, juga karena kutipan yang dibawanya tidak berkorelasi langsung dengan bahasan ini. Ini adalah blog yang membahas biologi, bukan membahas agama tertentu.

Pranala
Einstein and Religion

No comments:

Post a Comment