17. Metamorfosis dan Evolusi


     Kreasionis mengklaim bahwa metamorfosis sama sekali tak berkaitan dengan proses evolusi. Sebaliknya, mereka mengklaim bahwa metamorfosis adalah bukti penciptaan, bahwa metamorfosis merupakan proses rumit yang hanya dimungkinkan oleh penciptaan. Menurut mereka, proses itu tak mungkin terjadi melalui proses 'kebetulan' - kata-kata favorit kreasionis.

     Ini adalah salah satu perbedaan khas antara evolusionis dan kreasionis. Saat kreasionis melihat suatu proses yang kompleks dan sulit dijelaskan, mereka akan mengatakan itu suatu keajaiban yang tak mungkin dijelaskan secara ilmiah. Sebaliknya, para evolusionis memandangnya sebagai suatu masalah yang bisa dipecahkan, meski akan memakan waktu amat lama sekalipun. Bahwa metamorfosis adalah masalah yang belum sepenuhnya dipecahkan tidak lantas menjadikan metamorfosis sebagai proses yang melibatkan intervensi supranatural atau proses penciptaan langsung - ini hanyalah apa yang disebut [argument from incredulity].


     Berkembangnya metamorfosis bukanlah satu proses yang semustahil klaim kreasionis, dan sama sekali bukan proses yang diklaim kreasionis sebagai proses kebetulan yang tak disengaja. Ini adalah proses yang terjadi bertahap, berdasar hukum alam seperti proses biologi dan kimia, serta genetika, dan bisa diuji. Metamorfosis secara umum tak jauh berbeda dari bagaimana manusia berkembang dari janin - mereka hanya menjalani proses yang berbeda.

     Metamorfosis bukanlah proses evolusi - tidak ada ahli biologi manapun yang akan bilang metamorfosis adalah evolusi. Evolusi dan metamorfosis adalah dua konteks berbeda. tapi kemampuan metamorfosis makhluk hidup didapat dari proses evolusi yang amat panjang. Penelitian tentang metamorfosis ini telah dan masih terus dilakukan, dan salah satu hipotesis yang diajukan adalah bahwa hal tersebut terkait perubahan pada fungsi hormon selama masa perkembangan embrio (lebih lengkapnya simak pranala di bawah).

     Metamorfosis sendiri amat beragam, tidak semua makhluk bermetamorfosis secara sempurna. Kecoak, salah satu serangga tertua, hanya mengalami metamorfosis tak sempurna,versi belum dewasa relatif mirip dengan versi dewasa mereka. Karena tidak ada faktor/tekanan untuk berubah, kecoak tetap mengalami proses seperti ini dan mewariskan hal tersebut pada generasi berikut.

Pranala
Science Daily - Researchers Say Hormones Are Key To Evolution Of Insect Metamorphosis

No comments:

Post a Comment