16. Kebenaran Teori Evolusi Akan Terbukti di Masa Depan Adalah Salah



     Tak perlu menunggu masa depan, sekarang pun evolusi sudah merupakan sebuah fakta. Dan teori evolusi adalah satu-satunya teori yang menjelaskan fakta itu, untuk saat ini. Tidak ada teori, fakta atau bukti ilmiah apapun yang pernah meruntuhkan teori evolusi. Tidak pula klaim-klaim seorang Harun Yahya, yang tidak memberi penjelasan ilmiah apapun. Kebenaran teori evolusi sudah terbukti, bukan di masa depan, namun saat ini pun sudah terbukti.


     Dan menjawab 3 pertanyaan seorang Harun Yahya:
1. Bagaimana sel pertama muncul
     Pertanyaan ini mestinya dijawab oleh teori lain, yakni teori abiogenesis modern. Namun Harun Yahya tak mampu membedakan antara teori evolusi dan teori abiogenesis modern, tidak mampu memahami bahwa teori evolusi membahas asal keanekaragaman makhluk hidup, sementara teori abiogenesis modern membahas asal kehidupan. Jika Harun Yahya gagal membedakan keduanya, ia tak pantas membahas apalagi membantah teori evolusi!

     Lagipula makhluk hidup tidak terbentuk dengan cara merakit komponen satu-persatu. Menganalogikan dengan perakitan pesawat boeing adalah hal yang amat konyol.

2. Bagaimana satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain?
     Dua mekanisme utama evolusi adalah hanyutan genetik (genetic drift) dan seleksi alam.

     Harun Yahya mencomot nama Collin Patterson dari British Museum of Natural History, dan memuat seakan beliau menolak teori evolusi, seakan beliau menyangkal seleksi alam bisa menghasilkan spesie sbaru. Collin Patterson adalah salah satu nama yang sering menjadi korban 'quote mining' dari kreasionis.
     There is no doubt that natural selection is a mechanism, that it works. It has been repeatedly demonstrated by experiment. There is no doubt at all that it works. But the question of whether it produces new species is quite another matter. No one has ever produced a species by mechanisms of natural selection. ~ Colin Patterson
     Tentu saja tak ada orang yang pernah menghasilkan satu spesies melalui mekanisme seleksi alam. Proses menghasilkan spesies baru, terlebih secara alami, memakan waktu terlalu panjang untuk diamati oleh seseorang. Seleksi alam bukanlah penyebab perubahan, seleksi alam adalah mekanisme yang lebih berperan sebagai penyaring. Makanan yang lebih tinggi tidak menyebabkan leher jerapah bertambah panjang, mutasilah yang menyebabkan leher jerapah memanjang. Seleksi alam seperti lokasi makanan menyaring, membuat jerapah berleher panjang lebih mampu survive.

     Collin Patterson hanya mengakui adanya gap antara jenis makhluk hidup, dan bahwa fosil transisi yang ditemukan tidaklah mesti merupakan moyang langsung dari makhluk hidup sesudahnya. Sebagaimana Archaeopteryx tidak mesti merupakan moyang langsung burung, bisa saja kerabat dari percabangan evolusi terpisah, namun itu takkan mengubah status Archaeopteryx sebagai makhluk transisi maupun sebagai bukti evolusi.

     Bertolak belakang dengan klaim Harun Yahya, mutasi itu amat umum terjadi di alam.
* Mutasi itu ada 3 macam, merugikan, menguntungkan, dan netral.
Bahkan bicara merugikan dan menguntungkan, itu bisa dibilang relatif. Mutasi yang sama bisa menguntungkan pada kondisi tertentu, dan sebaliknya merugikan pada kondisi yang lain. Kemudian, mayoritas mutasi adalah netral.

     Sejauh ini, makhluk hidup dengan genome terbesar yang sudah diketahui adalah Polychaos dubium dengan 670 milyar pasang basis DNA, sekitar 20 kali lebih besar dari manusia. Padahal Polychaos dubium adalah makhluk bersel satu. Untuk apa makhluk sederhana memiliki genome sebesar itu? Bisakah seorang Harun yahya menjawabnya?

3. Fosil sebagai bukti evolusi
     Tidak ada bukti fosil yang menunjukkan makhluk hidup muncul secara tiba-tiba di muka bumi. Bahkan tidak juga 'ledakan kambrium' yang digadang-gadang Harun Yahya.

     Niles Eldredge yang dikutip Harun Yahya pun tidak membenarkan penciptaan. Ia dan Stephen Jay Gould adalah pencetus dan pendukung Punctuated Equilibrium, dimana menurut teori ini banyak perubahan evolusi terjadi dalam waktu relatif singkat. Teori ini juga menjelaskan mengapa tidak ditemukan fosil yang mencerminkan transisi.

     Bagaimana dengan Robert Wesson? Simak kutipannya:
     "The impression that many groups arise suddenly at about the same time may be exaggerated by the system of classification. As one traces different orders, such as carnivores or ungulates, back to their earliest appearance, one naturally finds that the ancestral forms differ less than do their modern descendants. Similarly, it was possible for the principal animal types, the phyla, to diverge very rapidly, leaving no traces of intermediates, because they were much simpler and less deeply separated than their distant descendants. The differences, although basic, were not yet deeply embedded.
     "The gaps in the record are real, however. The absence of any record of any important branching is quite phenomenal. Species are usually static, or nearly so, for long periods, species seldom and genera never show evolution into new species or genera but replacement of one by another, and change is more or less abrupt.
     "This contradicts the Darwinian approach. Natural selection -- and Lamarckian evolution by use and disuse -- would imply gradual, progressive change, with randomly diverging lines of descent. This would make a great irregular bush, not the branching ideal tree of life, much less the record that we have, with big and little branches suspended without junctions.
"Those who study the fossil record, dealing not with equations of population genetics but with hard facts of the past, have been most inclined to be skeptical of Darwin's insistence on slow, more or less steady change. Such paleontologists as Stephen J. Gould, Niles Eldredge, and Steven M. Stanley have recently been in the vanguard of the critics."
     Simak kutipannya secara lebih lengkap, bukan hanya bagian yang ditandai, maka kita menangkap bahwa yang dibicarakannya adalah Punctuated Equilibrium. Punctuated Equilibrium sendiri tidak membantah teori evolusi! Simak bagian pranala di bawah untuk informasi lebih lanjut.

     Jadi, kemajuan ilmiah mana yang membantah teori evolusi? Tidak ada! Klaim bahwa ilmu pengetahaun di segala bidang membantah teori evolusi tak lebih dari propaganda Harun Yahya semata.

Pranala
Talkorigins - Patterson Misquoted
Respectful Insolence - Ranganathan
Talkorigins - Are Mutations Harmful?
More on Punctuated Equilibrium

14 comments:

  1. Masih percaya darwin!? Wkwkwk sama aja ma percaya amerika mendarat di bulan, yg video aslinya katanya tanpa sengaja terhapus 6 th lalu... hehehe... lucu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan percaya, coba pahami biar bisa menilai itu benar atau salah.
      Lagian teori Darwin sudah puluhan tahun digantikan teori sintesa modern.

      Dan ya, pendaratan amrik di bulan itu asli. Uni Soviet aja mengakui. Toh alasan yang diajukan pendukugn teori konspirasi sudah lama disanggah semua.

      Delete
  2. Kapan yah? Teori evolusi berubah jadi fakta evolusi ataukah hukum evolusi? Sebagaimana hukum gravitasi dsb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak bakal.
      Karena teori dikembangkan dari fakta yang ditemukan, bukan sebaliknya teori menjadi fakta.

      Demikian pula teori takkan pernah jadi hukum. Karena keduanya sama-sama diperlukan. Hukum tidak menjelaskan, hukum memprediksi fenomena. Penjelasan ada pada teori. Tidak ada yang namanya teori jadi hukum. Teori gravitasi tidak berubah jadi hukum gravitasi. keduanya masih eksis sampai sekarang, melengkapi satu sama lain.

      Delete
  3. sel itu kompleks mas admin... sel hidup gk cuman sekedar tumbukan senyawa organik sederhana... di sel terdapat, DNA, nukleus organel organel organel, sitoplasma dan lain lain, yang masiing masing memegang peran kunci, yang harus ada secara bersaamaan agar sel berfungsi,
    gk usah jauh jauh deh... kita lihat DNA, DNA menyimpan data yang sangat banyak di setiap sel, seluruh data mengenai bentuk dna fisiologi makhluk hidup terdapat di dna.
    kalau sel terbentuk secara random, seharusnya DNA-nya juga harus terbentuk secara random, sedangkan kita tahu, data tidak mungkin trbentuk kebetulan... contoh kita menemukan kertas berisi data sebuah rancangan mobil, tentu kita tidak berfikir kalau ada pulpen didekat kertas itu lalu secara kebetulan pulpen itu tertiup angin, terkena petir, dll dan menggores kertas itu.. dan dalam waktu ribuan tahun terbentuklah rancangan mobil.. apakah seperti itu?
    dan teori abiogenesis modern,, cuman membahas terbentuknya senyawa organik sederhana,,, dan ini baru bahan mentah makhluk hidup, belum ada sangkut pautnya dengan desain, kalau misal sel itu rumah, senyawa organik sederhana itu baru sekedar batu batanya, hanya lantas terbentuk batu batanya saja, tentu mustahil utnuk menjadikanya rumah yang kompleks,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begitu rumit, begitu kompleks, gak mungkin kebetulan blablabla...

      Yang rumit berkembang dari yg lebih sederhana, bukan tuing nongol negitu saja di alam. Demikian pula DNA berkembang dari yg lebih sederhana, macam RNA.

      Abiogenesis modern bicara banyak tahapan, pembentukan senyawa organis hanya salah satu tahapan. Lagipula abiogenesis dan evolusi adalah dua bahasan berbeda, tapi kreasionis gak mampu memahami itu.

      Delete
  4. Kalau teori evolusi benar, kenapa kera tidak mengalami evolusi? kenapa dibulan tidak ada organisme?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siapa bilang tidak berevolusi?
      Pertama, manusia sendiri adalah kera besar (Hominidae) dan kera (Hominoidea).
      Kedua, kera lain yang ada sekarang bukan moyang manusia, melainkan hasil percabangan evolusi yang berbeda dengan manusia. Mesi pernah memiliki moyang bersama, mereka mengalami evolusi yang berbeda dengan manusia, menjadi kera yang ada saat ini.

      Evolusi tidaklah linear, dan tujuannya bukanlah untuk menjadi manusia.

      Delete
    2. Apa yang membuat perkembangan kera lain tidak secerdas manusia sekarang? Jika diasumsikan manusia dan kera memiliki moyang yang sama? bukankah sudah terjadi berjuta2 tahun yang lalu?

      Delete
    3. Tergantung kera yang mana, percabangan evolusi bahkan bisa terhitung belasan juta tahun atau lebih. Tapi populasi yang berbeda, habitat yang berbeda, seleksi yang berbeda, menghasilkan arah evolusi yang berbeda.

      Manusia dibanding kerabat kera lain, tak cuma habitat yang berbeda, arah evolusi mereka juga berbeda. Mereka menjadi bipedal yang hidu di tanah, dan kecerdasan mereka berkembang sebagai kompensasi atas kelemahan fisik mereka. Mereka gak terlalu cepat, mereka gak terlalu kuat, tanpa kecerdasan mereka mungkin sudah punah dulu sekali. Faktanya bahkan mayoritas spesies manusia sudah punah, hanya menyisakan satu sub spesies, yakni manusia modern (kita)

      Delete
  5. Bang, apakah anda percaya ada kemungkinan kehidupan lain sekarang di luar bumi?.
    Aku mau menanggapi okelah prinsip evolusi itu berjalan dengan kompleks, tidak linear semata. Perubahan memang fenomena yang terus terjadi.
    Tidak usahlah menantang untuk menciptakan manusia, kalaupun bisa hanya kloning, duplikat gen bla bla, tidak akan bisa menciptakan dari ketiadaan ( bahkan menghidupkan benda mati menjadi makhluk organis).
    Yang bisa diciptakan manusia sekarng sejenis komputer dan kecerdasan buatan. Ada kelebihan dibalik itu semua, seperti kuantitas, lebih sistematis. Namun dibalik mesin ada manusia yg menciptakan dibaliknya.
    Pilihannya cuma dua, apakah anda lebih mengasumsikan ada kebetulan dibalik asal manusia? Ataukah ada makhluk lebih tinggi dari manusia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemungkinan kehidupan di luar bumi? Tentu saja itu terbuka. Tapi kita tak bisa mengujinya, karena kita bahkan belum mampu mengirim wahana tanpa awak ke bintang terdekat selain matahari.

      Dan manusia, makhluk hidup, bumi, bahkan alam semesta, tak ada yang terbukti berasal dari ketiadaan. Dan tak ada bukti ada yang sengaja menciptakan manusia.

      Jangan memaksa memasukkan konsep God of the gaps ke dalam sains. Sains tak membahas Tuhan. Katakanlah ada yang terlibat dalam pembentukan manusia, bagaimana kita tahu itu bukan alien dari dimensi kelima misalnya? Toh tak ada cara membuktikan.

      Lagipula intinya anda cuma ingin mengklaim Tuhan terlibat. Lalu, apa keterlibatan mesti lewat cara penciptaan gaib? Apa opsi cuma 'kebetulan' dan 'penciptaan gaib'? Apa opsi peristiwa alami sesuai hukum alam tak bisa dipertimbangkan?

      Perkara hukum alam ciptaan Tuhan atau bukan, sekali lagi, kita tak bisa membuktikan. Karena itu sains tak membahas Tuhan.

      Delete
  6. Banyak makhluk hidup yg punah berdasaran temuan fosil. Asumsi evolusi itu karena seleksi alam, gen tidak unggul. Di sini saya akan fokus ke gen. Apakah gen awalnya cuma satu dan terus berevolusi,,oleh kareanya saintis menganggap gen tidak bisa diciptakan dan hanya bisa dimodifikasi. Tapi katakanlah kalau benar satu gen yg paling awal itu dari apa? Kebetulan semata? Kehidupan cuma kebetulan?. Kok gak jelas tidak ada ukuran baik dan benar, aturannya hanya yang paling unggul yg bertahan maka hanya akan menciptakan kekacauan. Setidaknya penindasan terhdp yg lebih lemah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bicara soal gen, uji genetika menunjukkan semua makhluk hidup yang ada sekarang bisa dirujuk ke satu moyang bersama yang disebut LUCA atau LUA.

      Dan sudah bosan dengan istilah 'kebetulan'.

      Delete