19. Kekebalan Bakteri dan Evolusi



     Kekebalan bakteri terhadap antibiotik adalah salah satu contoh mutasi yang menguntungkan (bagi bakterinya). Dan ini memang satu contoh kecil dari evolusi.

     Mutasi ini bukan terjadi akibat pemberian antibiotik, melainkan terjadi sebelumnya. Karena mutasi yang menghasilkan kekebalan inilah, dari satu koloni bakteri bisa terdapat bakteri yang kebal terhadap antibiotik (karena mewarisi kekebalan hasil mutasi) dan juga yang tidak. Pemberian antibiotik akan membunuh bakteri yang tidak kebal terhadap antibiotik dan hanya menyisakan yang kebal terhadap antibiotik, dan generasi berikut bakteri akan kebal terhadap antibiotik.

     Lee Spetner yang dikutip Harun Yahya menentang ide mutasi secara random, namun ia sendiri tak menolak ide evolusi. Pemikiran Spetner adalah hipotesa evolusi tidak acak (nonrandom evolutionary hypothesis) - yang mana juga sebagaimana sebagian kreasionis, menerima evolusi mikro namun menolak evolusi makro. Dan meski tidak secara kentara, namun tertangkap Spetner adalah kreasionis, ia menolak mutasi random namun tak menolak adanya intervensi 'Divine Intelligence' terhadap proses mutasi.

     Menurut Spetner, mutasi yang terjadi mengurangi informasi genetis, dan mutasi pada bakteri mengurangi sensitivitas bakteri, dan bahwa kekebalan bakteri terhadap antibiotik terjadi bukan karena bakteri mendapat sifat baru kekebalan terhadap bakteri, melainkan sebaliknya - bakteri kehilangan sensitivitas terhadap antibiotik. Menurut Spetner, kekebalan terhadap streptomycin (antibiotik) terjadi karena subunit S12 yang kehilangan kemampuan mengikat streptomycin - berarti informasi berkurang.

     Namun mutasi yang mungkin terjadi adalah mutan (hasil mutasi) tak mengikat streptomycin, dan juga lebih akurat dalam mengikat substrat peptidyl tRNA serta mengkatalisasi sintesa peptida secara lebih akurat. Kemungkinan mutasi lain adalah mutan (hasil mutasi) tetap mengikat streptomycin - namun kebal terhadap streptomycin, dan juga lebih akurat dalam mengikat substrat peptidyl tRNA serta mengkatalisasi sintesa peptida secara lebih akurat. Nampak Spetner hanya ingin memasukkan unsur "ID' dalam proses mutasi makhluk hidup, bukan menyangkal kekebalan sebagai hasil mutasi.

     Untuk pembahasan mendalam dan lebih detail tentang analisi atas tulisan Spetner, silakan klik pranala di bawah.

Pranala
Talk Origins - Information Theory and Creationism - Spetner and Biological Information

No comments:

Post a Comment